Dalam blog ini saya akan membahas tentang tanggung jawab menurut pendapat dan pemikiran saya. Tanggung jawab adalah suatu situasi dimana seseorang diberikan tanggungan dan siap menanggung semua resikonya. Dalam islam tanggung jawab bisa disebut dengan amanah atau segala sesuatu yang dibebankan kepada seseorang untuk dijalankan.
Sedikit cerita pribadi mengenai tanggung jawab yang pernah saya alami. 5 tahun lalu tepatnya pada waktu saya masih kelas 2 SMA. Pada waktu itu sekolah saya akan mengadakan perlombaan variasi baris berbaris, semua acara dari hal kecil sampai terselenggara dibebankan pada ekskul paskibra. Semua panitia perlombaan melibatkan seluruh anggota paskibra angkatan saya dan anggota osis.
Sekolah hanya menyediakan biaya yang sudah di anggarkan kepada setiap ekskul. Untuk dapat menyelenggarakan sebuah perlombaan yang mengundang beberapa sekolah, tentunya panitia harus mencari biaya tambahan. Disini, masing-masing divisi harus bertanggung jawab atas pekerjaanya yang sudah di bagi pada rapat sebelumnya. Saya dan teman-teman ditunjuk sebagai pencari dana. Tanggung jawab saya dan teman-teman untuk mencari sponsor sangat sulit.
Saya dan teman-teman akhirnya membuat proposal pada waktu yang akan diajukan ke suatu perusahaan untuk mendapatkan sponsor atau bantuan dana. Namun pada saat itu perusahaan menolak, karena perlombaan yang diadakan hanya sebatas jabodeta. Namun karena sudah menjadi tanggung jawab saya dan teman-teman akhirnya kami terus berusaha sambil mencari solusi.
Saat itu, saya melihat divisi lain juga kesulitan untuk mempersiapkan lomba. Mulai dari perizinan sampai surat undagan resmi yang akan dikirim ke sekolah-sekolah tertuju. Pada rapat selanjutnya, tidak hanya semua pantia yang datang tapi ada beberapa alumni dan guru yang membantu memberi motivasi. Seorang alumni memberi motivasi yang membangkitkan semangat panitia yang sudah mulai letih karena sulitnya mempersiapkan semuanya. Alumni itu bernama kak Bahari, beliau berkata “paskibra itu satu, jika tidak satu makan bukan kita”.
Akhirnya pada saat itu panitia memutuskan untuk bekerja secara team tidak hanya perdivisi. Semua pelaksanaan menjadi tanggung jawab semua panitia. Walaupun pekerjaan tetap dibagi-bagi, namun semua pantia dapat membantu tugas dari pantia yang lain.
Kembali kepada tugas saya yaitu mencari dana untuk sponsor, saat itu dengan semangat saya membuat kembali beberapa proposal untuk dikirim ke perusahaan-perusaan, namun jalan yang kami tuju tidak semudah yang dibayangkan, proposal kami tetap ditolak.
Akhirnya pada saat itu kami terus mencari cara agar tetap dapat mendapatkan dana sponsor. Tidak sedikit perdebatan diantara saya dan teman-teman untuk mencari cara agar proposal dapat diterima. Dengan memikirkan kembali tanggung jawab dan resiko yang kami tanggung dari semua panitia dan nama baik sekolah akhirnya kami dapat menyatukan semua pemikiran panitia. Kami kembali ke salah satu perusahaan minuman, disana kami tidak hanya meminta sponsor. Tapi kami menawarkan untuk menjual produk dari perusahaan tersebut. Namun saat itu perusahaan tersebut kurang yakin dengan kami, bagaimana bisa kami menjual produknya dan mendapat untung dari penjualan kami.
Saat itu kami sempat putus asa kembali, namun salah satu teman saya mendapatkan ide bagaimana cara menjual produk perusahaan tersebut. Produk perusahaan tersebut tidak dijual seperti menjual di warung atau dijajakan, tapi dengan cara kami membuat tiket untuk setiap orang yang akan menonton perlombaan. Setiap 1 tiket yang dibeli, akan mendapatkan 1 produk minuman tersebut. Dengan cara itulah kami mendapatkan sponsor. Dari hasil penjualan produk tersebut, kami mampu mendanai perlombaan tersebut. Tanggung jawab kami sebagai panitia akhirnya terbayar dengan terselenggaranya perlombaan secara baik.
Itulah sedikit cerita mengenai pengalaman pribadi saya tentang tanggung jawab menjadi panitia perlombaan paskibra. Dengan nama baik sekolah yang menjadi resikonya jika perlombaan tidak berjalan dengan baik sesuai yang sudah dijadwalkan
0 komentar:
Posting Komentar